Sekolah Islam Albayyinah – TELADAN WANITA MUSLIMAH

TELADAN WANITA MUSLIMAH

May 10, 2010 admin ISLAM 336

Nusaibah binti Ka’ab Ibu Para Syahid

Oleh, Nada

Habib, putranya mati syahid dan Nusaibah pun bersabar atas perpisahan ini, dan dia juga bahagia karena putranya telah hidup bahagia di surga. Bagaimana Nusaibah tidak bahagia Allah telah memberitahukan bahwa mereka adalah hidup , tidak mati dan berada di sisiNya.

Allah berfirman:”Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeqi. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang di berikannya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka , bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Ali Imran 169-170). Mereka terus hidup dan tidak binasa. Mereka mendapat rezeki yang baik di Surga And, yang di kelilingi oleh segala yang di inginkan jiwa dan di nikmati oleh mata. Dari susu yang tidak berubah rasa, madu yang benih dan tercampur apa pun. Khamar, yang enak bagi yang meminumnya da air yang berhenti. Itulah Surga , tidak ada yang sia-sia. Ada kisah yang menarik tentang syahid putranya, yang menceritakan tentang sikap seorang ibu yang mujahidah dan muqatilah. Musailamah Al Kadzab(si Pembohong) datang bersama rombongan dari Bani Hanifah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka masuk Islam. Ketika pulang ke rumah masing-masing, Musailamah keluar dari Islam lagi atau dia murtad dan dia mengaku bahwa dirinya seorang nabi yang di utus kepada Bani Hanifah.Sebagian Kaumnya ada yang mengikutinya dengan alasan-alasan tertentu, yang terpenting adalah alas an fanatisme. Bahaya Musailamah tersebar luas dan dia melakukan kerusakan di muka bumi. Pada saat itu muncullah seorang syahid yang tegar putra Ummu Imarah yaitu Habib bin Zaid, salah seorang lulusan Madrasah Kenabian. Dia telah menghirup hingga kenyang dari sumber keimanan dan ketakwaan. Dan tumbuh dewasa dalam jihad , menunggang kuda untuk mengalahkan pasukan kaum musyrikin. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memilihnya untuk menyampaikan pesan kepada Musailamah , mengingatkan aka kesesatan dan kebohongannya. Sang Kesatria Habib pun melaksanakan tugasnya dan menyampaikan pesan tersebut kepada Musailamah, namun Musailamah tidak menghiraukan isi pesan Rasulullah Shallallhu ‘alaihu wa sallam, bahkan dia menangkap dan mengikat Habib lalu mengintrogasinya. “ Wahai Habib, apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah…?” Tanya Musailamah. “ Ya, aku bersaksi di hadapan Tuhan dan di hadapan semua manusia” Jawab Habib. “ Apakah kamu bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah?” Tanya Musailamah selanjutnya. “ Aku buta, bisu dan tidak tahu apa yang kamu katakana.” Habib menjawabnya lagi. Musailamah terus menerus meyampaikan pertanyaan-pertanyaannya namun Habib juga tetap dengan pendiriannya. Akhirnya, Musailamah membunuhnya dengan memotong bagian tubuhnya satu persatu dan Habib pun mati syahid. Ruhnya pun naik Menuju Tuhannya dengan penuh keridhoan di sisi Allah. Kematian Habib pun tersebar dan ketika berita itu sampai kepada Ummu Imarah, dia bersumpah untuk membunuh Musailamah dan dia rela dengan keputusan Allah. Dan dia pun bersabar atas kejadian ini. (Dikutip dari buku “Wanita- Wanita Dalam Al Qurán)

happy wheels